Penyakit yang disebabkan parasit terutama cacing pada hewan di peternakan merupakan salah satu permasalahan yang sering dihadapi peternak. Karena dapat menurunkan produktivitas ternak dan menjadi penyebab turunnya nilai jual ternak di pasaran. Penyakit cacingan yang paling banyak menyerang hewan ternak salah satunya disebabkan oleh Paramphistomum sp. Pengobatan penyakit ini dapat digunakan tanaman berkhasiat, yang merupakan salah satu alternatif yang dipilih untuk memperkecil adanya efek samping karena pemberian obat sintesis. Daun kadamba dan akar pasak bumi dipilih pada pengujian ini karena merupakan tanaman berkhasiat yang memiliki senyawa yang berpotensi sebagai antelmintik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antelmintik ekstrak daun kadamba dan akar pasak bumi terhadap cacing Paramphistomum sp. Sebanyak 360 sampel cacing Paramphistomum sp. diambil dari rumen sapi di RPH Tanah Merah. Penelitian ini dilakukan secara in vitro dengan 12 kelompok percobaan yang terdiri dari satu kontrol positif (Albendazole), satu kontrol negatif (NaCl), lima kelompok pemberian ekstrak daun kadamba dengan konsentrasi 2,5%, 5%, 7,5%, 10%, 12,5% dan lima kelompok pemberian ekstrak akar pasak bumi dengan konsentrasi 2,5%, 5%, 7,5%, 10%, 12,5% dengan replikasi sebanyak tiga kali. Hasil dari penelitian uji antelmintik ekstrak etanol daun kadamba dan akar pasak bumi memiliki aktivitas antelmintik terhadap Paramphistomum sp. dengan LC₅₀ 3,76% untuk daun kadamba dan 3,72% untuk akar pasak bumi.