Padi merupakan salah satu tanaman budidaya terpenting untuk kelangsungan hidup manusia karena padi merupakan salah satu makanan pokok sebagian masyarakat Indonesia termasuk Kalimantan Timur. Di Provinsi Kalimantan Timur padi lokal memiliki kontribusi cukup besar dalam pemenuhan konsumsi beras salah satunya adalah kultivar padi lokal mayas. Saat ini kontribusi padi ladang terhadap produksi beras nasional masih sangat rendah karena produktivitas padi ladang umumnya lebih rendah jika dibandingkan dengan padi sawah. Hal ini dikarenakan sering terjadinya gagal panen yang diakibatkan oleh serangan hama dan faktor lingkungan. Keterbatasan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan pengetahuan untuk mendiagnosis hama pada tanaman padi lokal mayas terkadang menjadi kendala. Oleh karena itu, diperlukan sebuah sistem pakar yang menjadi salah satu pemecahan masalah di bidang pertanian. Salah satunya digunakan dalam mendiagnosis hama dan penyakit tanaman. Metode yang digunakan adalah dempster shafer yang merupakan metode penalaran non-monotoris yang digunakan untuk mencari ketidak konsistenan akibat adanya penambahan maupun pengurangan fakta baru yang akan merubah aturan yang ada, sehingga metode dempster shafer memungkinkan seseorang aman dalam melakukan pekerjaan seorang pakar, sekaligus dapat mengetahui persentase dari hama yang mungkin dialami. Pada penelitian ini terdapat 10 jenis hama yang menyerang tanaman padi mayas dan 32 gejala yang disebabkan oleh serangan hama tersebut. Berdasarkan data yang digunakan diperoleh nilai akurasi sebesar 80% sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem yang dibangun berjalan dengan cukup baik.
Kata Kunci : Sistem Pakar, Hama, Padi Mayas, Dempster Shafer.