Secara tradisional daun kadamba memiliki manfaat untuk mengatasi diare, diabetes, nyeri, rematik, asam urat dan terbukti secara ilmiah mampu sebagai antinosiseptif dan menghambat sel kanker payudara T47D, hingga saat ini penelitian dalam penemuan dan pengembangan daun kadamba sebagai kandidat obat baru masih terus berlanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek toksik pemberian ekstrak berbasis NADES dan ekstrak etanol dari daun kadamba berdasarkan kematian, tanda toksisitas, perubahan berat badan, dan indeks organ. Mencit dikelompokkan menjadi 10 kelompok yang terdiri dari 2 kelompok pelarut (air dan NaCMC), 4 kelompok dosis untuk ekstrak berbasis NADES, dan 4 kelompok dosis untuk ekstrak etanol. Masing-masing kelompok diamati dalam rentang waktu 30, 60, 120, 180, dan 240 menit setelah pemberian ekstrak. Pengamatan dilanjutkan selama 14 hari untuk mengamati gejala toksik, perubahan berat badan dan kematian serta setelah 14 hari mencit dibedah untuk diketahui indeks organnya. Berdasarkan hasil penelitian efek toksik pemberian ekstrak berbasis NADES dan ekstrak etanol dari daun kadamba memberikan pengaruh terhadap mencit uji berdasarkan kematian, tanda toksisitas, dan indeks organ namun tidak memberikan pengaruh terhadap berat badan mencit.