Pasien gagal ginjal kronis umumnya memiliki penyakit penyerta yang mengakibatkan pengobatan Gagal Ginjal Kronis menjadi kompleks sehingga jumlah obat yang diterima pasien meningkat. Banyaknya obat yang dikonsumsi pasien akan meningkatkan potensi kejadian interaksi obat. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik, gambaran pengobatan dan potensi interaksi obat pasien gagal ginjal kronis di Rumah Sakit Samarinda Medika Citra. Metode penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian non-eksperimental (observasional) secara deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Pengambilan data dilakukan berdasarkan lembar rekam medis pasien Gagal Ginjal Kronis di ruang rawat inap Rumah Sakit Samarinda Medika Citra periode Januari sampai dengan Desember 2019. Populasi penelitian adalah pasien gagal ginjal kronis yang menjalani perawatan di Instalasi rawat Inap Rumah Sakit Samarinda Medika Citra dan didapatkan 59 pasien. Hasil Penelitian menunjukkan data karakteristik pasien gagal ginjal kronis dengan persentase usia tertinggi yaitu kategori usia lansia awal 46 – 55 tahun sebanyak 16 pasien (27,12%), persentase jenis kelamin paling mendominasi pada jenis kelamin laki – laki sebanyak 30 pasien (50,85%). Penyakit penyerta terbanyak adalah anemia sebanyak 30 pasien (50,85%). Penggunaan golongan obat yang paling banyak dikombinasi adalah kombinasi 4 terapi dengan golongan Antihipertensi + Suplemen, Vitamin, Mineral + Antitukak + Antiemetik sebanyak 47 pasien (79,66%) dan diikut dengan kombinasi 3 terapi yaitu Antihipertensi + (Suplemen, Vitamin, Mineral) + Antitukak sebanyak 45 pasien (76,27%). Potensi nteraksi obat yang paling banyak ditemukan ditemukan yaitu interaksi ranitidine dengan calos sebanyak 21 kasus (35,59%) dengan keparahan minor, diikuti interaksi dengan keparahan moderat yaitu ceftriaxone dan furosemide sebanyak 8 kasus (13,55%), dan interaksi dengan keparahan mayor yaitu ceftriaxone dengan Ca. Glukonat sebanyak 3 kasus (5,08%).