Kesejahteraan hewan memperhatikan kenyamanan, kesenangan maupun
kesehatan pada hewan, hal ini penting untuk diterapkan agar mengurangi stres
atau ketidaknyamanan pada hewan. Efek stres pada hewan akan berakibat pada
adanya bercak darah pada saluran trakea dan lama kematian yang terhambat.
Waktu henti darah memancar merupakan parameter yang dapat digunakan untuk
melihat lama kematian. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur adanya bercak
darah pada trakea dan lama kematian dengan parameter waktu henti darah
memancar sebagai indikator kesejahteraan hewan.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2021 hingga Februari 2022 di
Rumah Potong Hewan (RPH) Tanah Merah Samarinda menggunakan 363 ekor
sapi yang disembelih. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik
deskriptif kemudian dihitung dalam bentuk persentase (%).
Bercak darah pada trakea dilihat sesaat setelah proses penyembelihan dan
lama kematian dihitung setelah proses penyembelihan hingga darah berhenti
memancar. Hasil penelitian menunjukkan persentase sebanyak 54,5% atau 198
ekor sapi terdapat bercak darah pada trakea. Sedangkan, pengamatan pada lama
kematian berdasarkan parameter waktu henti darah memancar menunjukkan
persentase tertinggi dengan waktu 120-180 detik sebanyak 72,2% atau 262 ekor
sapi. Hewan ternak masih mencoba untuk bernapas pada saat dilakukan proses
penyembelihan, hal ini menunjukkan bahwa hewan ternak mengalami stres.
Disimpulkan bahwa Rumah Potong Hewan (RPH) Tanah Merah Samarinda
belum sepenuhnya menerapkan kaidah kesejahteraan hewan sebelum
dilakukannya proses penyembelihan pada hewan ternak.