Asfia Ahmad Maulana, 2022 Upaya Pemberdayaan Masyarakat Babulu Melalui Pelatihan Kewirausahaan Brownies Jagung Di Desa Rintik. Penelitian ini dibimbing oleh Drs. Albert Richart Singal, M.Si selaku pembimbing I dan Sri Wahyuni, S.Pd, M.Pd selaku pembimbing II.
Pendidikan masyarakat diselenggarakan antara lain untuk memberikan keterampilan kepada masyarakat, agar masyarakat dapat menguasai keterampilan fungsional praktis yang dapat dimanfaatkan untuk bekerja baik di sektor formal maupun informal sesuai dengan peluang kerja yang ada, sehingga nantinya dapat membuka peluang usaha sendiri. Kemandirian ekonomi masyarakat bukan hanya semata tanggung jawab pemerintah ,tetapi juga tanggung jawab kita sebagai akademisi pengembangan masyarakat yaitu dengan berfikir dan bertindak. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian kewirausahaa brownies jagung di Desa Rintik, hal ini merujuk pada konsep pemberdayaan masyarakat khususnya petani untuk memperoleh akses dan kontrol terhadap sumber daya, ekonomi, politik, sosial, budaya agar masyarakat petani dapat mengatur diri dan meningkatkan rasa percaya diri untuk mampu berperan dan berpartisipasi aktif dalam memecahkan masalah sehingga mampu membangun kemampuan dan konsep diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Upaya perencanaan pemberdayaan masyarakat babulu melalui kewirausahaan brownies jagung Desa Rintik 2) Kendala dari upaya perencanaan pemberdayaan masyarakat babulu kewirausahaan brownies jagung Desa Rintik. Metode penelitian ini merupakan kualitatif . Pengumpulan data ini dilakukan dengan observasi, wawancara, studi dokumentasi . Teknik analisis data kualitatif yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan memverifikasi data. . Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) upaya dari pelaksaanan pelatihan kewirausahaan brownies jagung adalah Menjadikan masyarakat lebih mandiri dan meningkatkan potensi skile setiap individu peserta pelatihan yang berbeda-berbeda 2) Kendala dari pelaksanaan upaya pemberdayaan melalui pelatihan kewirausahaan brownies jagung dirumah umkm uwat penajam adalah peserta pelatihan dibatasin dikarenakan covid19 dan alat yang masih kurang banyak dalam pelatihan tersebut.