Putri Alma Rachmawaty, 1702055009. Program keluarga berencana merupakan program nasional yang mengatur pertumbuhan penduduk dan menekan angka kelahiran, tujuannya menciptakan ketahanan dan keluarga berkualitas. Dalam pelaksanaan di lapangan melibatkan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB). Kompetensi PKB penting karena menyangkut proses penyampaian, pelaksanaan kegiatan, dan penerimaan pesan. Kondisi covid-19 menjadi tantangan PKB untuk tetap melaksanakan program. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kompetensi PKB DPPKB Samarinda pada masa pandemi covid-19 di tahun 2021. Penelitian ini menggunakan teori kompetensi komunikasi dengan metode penelitian deskriptif kualitatif yang memanfaatkan wawancara untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan, dan perilaku individu atau sekelompok orang. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling dengan teknik wawancara key informan dan informan. Fokus penelitian ini berdasarkan peraturan kepala BKKBN No 2 tahun 2017 tentang standar kompetensi penyuluh keluarga berencana yaitu kompetensi teknis: perencanaan, materi dan media, implementasi, serta monitoring, evaluasi, dan laporan kegiatan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa PKB Kota Samarinda sudah melaksanakan kegiatan sesuai dengan standar kompetensi teknis PKB dengan menyesuaikan situasi dan kondisi di pandemi covid-19. PKB melakukan perencanaan seperti fasilitasi dan koordinasi dengan mitra, menyusun rencana penyuluhan KKBPK, menyusun rencana pelayanan KB. Kedua, materi dan media yaitu PKB menyiapkan materi penyuluhan KKBPK, mengembangkan media advokasi, KIE, dan konseling. Ketiga, implementasi yaitu PKB melaksanakan advokasi, KIE, menggerakkan program KKBPK, melaksanakan konseling KB, pembinaan peserta KB, pendampingan calon akseptor KB dan komplikasi peserta KB. Keempat, yaitu PKB melakukan monitoring, evaluasi dan menyusun laporan kegiatan KKBPK.
Kata Kunci : Penyuluh keluarga berencana, standar kompetensi, Covid-19.