Penelitian ini dilakukan guna melihat gambaran kebermaknaan hidup pada narapidana pendamping (tamping) di Lembaga Pemasyarakatan kelas IIA Kota Samarinda. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik purposive sampling dilakukan untuk menemukan sampel dalam penelitian ini. Data diambil menggunakan metode wawancara secara mendalam dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keempat subjek kembali mendapatkan kebermaknaan hidup mereka setelah bekerja sebagai seorang tamping dan memenuhi tiga aspek kebermaknaan hidup yaitu kebebasan berkehendak, hasrat untuk hidup bermakna dan memiliki makna hidup. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kebermaknaan hidup kelima subjek yaitu pekerjaan sebagai tamping (tahanan/narapidana pendamping), kehidupan keagamaan dan cinta kasih terhadap sesama.
Kata Kunci : Kebermaknaan Hidup, Narapidana Pendamping, Lapas (Lembaga Pemasyarakatan).