Rahmah, Nur. 2022. Implikatur Percakapan dalam Novel Spring In Londonkarya Ilana Tan Kajian Pragmatik. Skripsi. Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman. Pembimbing I : Dr.Widyatmike G.M, M.Hum; Pembimbing II : Purwanti, M.Hum.
Kata Kunci : implikatur percakapan, novel Spring In London karya Ilana Tan, pragmatik
Penelitian ini membahas implikatur percakapan dalam novel Spring In London karya Ilana Tan. Terdapat tiga rumusan masalah yang terjadi dalam penelitian ini. 1) Bagaimana implikatur dalam novel Spring In London karya Ilana Tan. 2) Bagaimana pelanggaran prinsip kerjasama dalam novel Spring In London karya Ilana Tan. 3) Bagaimana wujud implikatur novel Spring In London karya Ilana Tan. Kajian utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pragmatik, studi tentang makna yang disampaikan oleh penutur atau penulis dan ditafsirkan oleh pendengar atau pembaca. Pendekatan penelitian ini yaitu kualitatif yang menggunakan metode ilmiah untuk mengungkapkan suatu fenomena dengan cara mendeskripsikan. Penelitian ini dilakukan di Samarinda dimulai pada tanggal 30 November 2020 sampai dengan 1 Februari 2022. Data penelitian ini berupa kata, frasa dan kutipan kalimat sedangkan, sumber data berasal dari Novel Spring In London karya Ilana Tan cetakan tahun 2008 Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Metode pengumpula data yang digunakan adalah simak bebas libat cakap. Teknik alalisis data dalam penelitian ini adalah teknik padan pragmatik. Analisis data yang digunakan dengan mengklasifikasikan data yang berupa percakapan implikatur. Percakapan implikatur dianalisis dengan menggunakan teori konteks Dell Hymes dengan metode SPEAKING. Data yang sudah dianalisis kemudian dianalisis kembali kedalam bentuk wujud implikatur dan pelanggaran prinsip kerjasama. Hasil analisis disimpulkan menjadi tiga hal. Pertama, ‘implikatur percakapan’ analisis yang dilakukan dengan menggunakan metode SPEAKING dapat menjelaskan maksud dari tuturan yang sudah diklasifikasikan. Maksud atau tujuan masing – masing kutipan melahirkan arti yang beragam seperti untuk menimbulkan efek lucu, memastikan, mempertegas atau memohon pada lawan tutur. Kedua, ‘wujud implikatur’ berdasarkan wujud kongkret dari tuturan adalah kalimat berita (deklarasi), kalimat tanya (intrrogratif), kalimat perintah (imperatif) dan kalimat seru (ekslamasif). Ketiga, ‘prinsip kerja sama’ berdasarkan Grice (melalui Wijana, 1996:46), setiap penutur harus mematuhi empat maksim percakapan yaitu maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim relevansi dan maksim pelaksanaan.