Perkerasan lentur sebagai perkerasan yang paling sering digunakan pada struktur perkerasan jalan raya. Faktor yang dapat mempengaruhi kualitas suatu perkerasan jalan adalah bahan yang digunakan sebagai penyusun campuran. Aspal merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam campuran perkerasan yang berfungsi sebagai bahan pengikat dan memberikan hasil yang baik untuk perkerasan lentur. Namun disisi lain kebutuhan aspal dalam pembuatan jalan di Indonesia masih kekurangan sehingga perlu melakukan modifikasi aspal dengan menggunakan polimer yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengganti atau pengurangan penggunaan sebagian aspal dalam pembuatan jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah plastik PET dan karet lateks sebagai bahan pengganti sebagian aspal pada campuran AC-WC. Pada penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengujian aspal penetrasi 60/70 dengan 3 jenis penambahan bahan pengganti sebagian aspal dan membuat 63 sampel, yang dimana 45 sampel dengan 3 jenis campuran dan 5 variasi kadar aspal 4,5%, 5%, 5,5%, 6% dan 6,5% untuk pengujian Marshall, serta 18 sampel untuk pengujian Marshall Immersion. Metode pengujian yang digunakan berdasarkan Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Revisi 3. Hasil pengujian aspal penetrasi 60/70 dan pengujian campuran dengan penambahan limbah plastik PET dan karet lateks sebagai bahan pengganti sebagian aspal telah memenuhi Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Revisi 3 dan dapat digunakan sebagai bahan pada campuran AC-WC dengan memenuhi semua parameter karakteristik Marshall pada kadar aspal 6% - 6,5%, 5,7% - 6,5% dan 5,5% - 6,5%. Serta hasil pengujian Marshall Immersion telah memenuhi spesifikasi dengan nilai stabilitas sisa sebesar 136,55%, 90,30% dan 90,71%.
Kata kunci : Lapisan Aspal Beton Aus (AC-WC), Modifikasi Aspal, Polyethylene Terepthalate (PET), Karet Lateks, Karakteristik Marshall.