Mangrove adalah vegetasi hutan yang tumbuh diantara garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi mangrove yang ada di kelurahan Mentawir dan mengetahui tingkat partsipasi masyarakat dalam upaya konservasi di kelurahan Mentawir serta mengetahui kendala atau hambatan dalam upaya konservasi mangrove di kelurahan Mentawir. Penelitian dilakukan pada bulan juni hingga november yang berlangsung selama ± 6 bulan. Lokasi pengambilan data berada di Kelurahan Mentawir, untuk penentuan responden teknik pemilihan sampel menggunakan random sampling, yakni pengambilan sampel secara acak. Penentuan jumlah responden menggunakan rumus slovin dan jumlah responden yang dibutuhkan adalah 52 responden yakni masyarakat RT.1 dan RT.2 yang tinggal berdekatan dengan mangrove. Berdasarkan hasil penelitian, pengetahuan masyarakat tentang kondisi mangrove yang ada di Kelurahan Mentawir termasuk dalam kategori tinggi, ini dibuktikan dari hasil pengolahan data menunjukkan nilai rata-rata 2,78 yang termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini disebabkan karena masyarakat mengetahui kondisi fisik mangrove dalam kondisi baik. Masyarakat juga mengetahui beberapa jenis mangrove ada di kelurahan Mentawir seperti bakau, api-api, dan pedada. Masyarakat mengetahui luasan mangrove yakni ± 1.350 Ha dan setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan. Selain itu masyarakat juga mengetahui mangrove Kelurahan Mentawir ini menjadi habitat bagi makhluk laut seperti pesut, penyu dan buaya. Hal ini disebabkan karena pihak pengelola dan masyarakat sangat mengetahui fungsi dan manfaat mangrove. Tingkat partsipasi masyarakat dalam upaya konservasi di Kelurahan Mentawir termasuk dalam kategori sedang, ini dibuktikan dari hasil pengolahan data menunjukkan nilai rata-rata 2,03 yang termasuk dalam kategori sedang. Hal ini dikarenakan sebagian masyarakat sering berinteraksi dengan hutan mangrove yang melalui keikutsertaannya dalam kelompok pengelola hutan mangrove yang bertujuan melestarikan, memelihara dan merawat mangrove. Dengan adanya kelompok tersebut maka masyarakat diberi pembinaan dan wawasan baru tentang pelestarian mangrove. Adapun bentuk kepedulian masyarakat terhadap mangrove yang ada di kelurahan Mentawir yaitu : kegiatan persemaian dan penanaman, pengecekan diameter setiap 6 bulan sekali, pengawasan terhadap kebersihan lingkungan mangrove, tidak diperbolehkan adanya tambak disekitar mangrove. Pengetahuan masyarakat tentang kendala atau hambatan yang dihadapi dalam upaya konservasi mangrove di Kelurahan Mentawir termasuk dalam kategori sedang, ini dibuktikan dari hasil pengolahan data menunjukkan nilai rata-rata 1,69 yang termasuk dalam kategori sedang. Hal ini sebabkan karena terkendala pada biaya, karena jika ingin melaksanakan kegiatan pelestarian mangrove harus mengajukan kepihak perusahaan terlebih dahulu. Jadi dalam melestarikan hutan mangrove pihak pengelola dan masyarakat masih sangat bergantung pada CSR dari pihak perusahaan PT. Inhutani I UMHT BatuamparMentawir.
Kata Kunci : Kecamatan Sepaku, Mangrove, Tingkat partisipasi, Masyarakat lokal.