Masalah Kesehatan masih menjadi perhatian khusus baik secara global, regional maupun nasional. Secara nasional, pemerintah dalam hal ini kementerian kesehatan RI terus-menerus melakukan penguatan dalam sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan melalui salah satu Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). PIS-PK terdiri 12 indikator, indikator tersebut dapat dijadikan ukuran tingkat kesehatan keluarga di tiap wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pengelompokan kecamatan di Kalimantan Timur berdasarkan indikator keluarga sehat. Metode penelitian yang digunakan metode K-Means Clustering dengan penentuan jumlah klaster optimal menggunakan metode Elbow. Jumlah sampel sebanyak 103 kecamatan, studi ini menggunakan data sekunder yaitu data Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur 2019. Hasil menunjukan klaster optimum berjumlah 4 klaster. Klaster 1 memiliki karakteristik keluarga pra sehat dengan jumlah 30 kecamatan, klaster 2 memiliki karakteristik keluarga sangat tidak sehat dengan jumlah 13 kecamatan, klaster 3 memiliki karakteristik keluarga tidak sehat dengan jumlah 34 kecamatan, dan klaster 4 memiliki karakteristik keluarga sehat dengan jumlah 26 kecamatan. Variabel yang memberikan perbedaan terbesar pada empat klaster yang terbentuk adalah variabel cakupan bayi mendapatkan Imunisasi dasar lengkap (X3). Masih banyaknya kecamatan di Kalimantan Timur yang berada pada klaster keluarga tidak sehat menandakan masih terdapat disparitas pembangunan kesehatan khususnya Indikator Keluarga Sehat di wilayah kecamatan di Kalimantan Timur, sehingga menjadikan perhatian bagi pemerintah untuk melakukan pemerataan pembangunan dan tenaga kesehatan agar wilayah-wilayah tersebut mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengakses pelayanan kesehatan.
Kata Kunci : Keluarga Sehat, K-Means Clustering, Masalah Kesehatan
Kepustakaan : 48, (1998-2021)