Hutan dan desa mempunyai hubungan yang kuat dan saling tergantung sejak zaman dahulu sampai sekarang, baik dari segi sosial, ekonomi maupun kesejahteraan. Hubungan tersebut demikian eratnya dan merupakan suatu kesatuan lingkungan hidup yang tidak terpisahkan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pemanfaatan Hutan Desa oleh masyarakat Desa Intu Lingau, mengetahui kearifan lokal masyarakat dalam Pengelolaan Hutan Desa oleh masyarakat Desa Intu Lingau. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam mencari jenis dan sumber data dengan metode Simple Random Sampling (pengambilan sampel secara acak sederhana), populasi dalam penelitian adalah kepala kampung yang ada di desa intu lingau. Sampel dalam penelitian berjumlah 42 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil pemanfaatan hutan oleh masyarakat Intu Lingau sangat bervariasi mulai dari obat-obatan, sebagai makanan. Rata-rata pemanfaatan tumbuhan didalam hutan desa lebih dari satu manfaatnya. Selain pemanfaatan tumbuh-tumbuhan itu sendiri dilakukan oleh masyarakat setempat untuk kebutuhannya sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang mereka peroleh secara turun-temurun. Dalam menjaga Kelestarian Hutan Desa Intu Lingau, masyarakat Dayak ternyata memiliki kearifan lokal, mereka menggunakan sanksi adat untuk mengatur kelestarian Hutan Desa tersebut. Sanksi adat ini akan di berikan kepada masyarakat Dayak maupun masyarakat luar yang melanggar dan merusak alam. Kepercayaan yang ada di masyarakat Dayak Benuaq memandang hutan sebagai “tetangga” yang merupakan tempat roh leluhur tinggal sehingga keeratan hubungan yang selaras antara manusia dengan hutan dan seungai adalah penting.
Kata Kunci : Hutan Desa dan Kearifan Lokal.