Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang berbeda dari anak pada umumnya, baik secara fisik, emosional, maupun tingkah laku. Ibu merupakan sosok yang paling dekat dengan anak mulai dari masih dalam kandungan hingga anak beranjak dewasa. Ibu mengharapkan anaknya lahir dalam keadaan sempurna dan tumbuh dengan baik, namun ketika anak tidak dapat memenuhi harapan ibu timbulnya perasaan kecewa. Saat menghadapi anak berkebutuhan khusus tidak jarang ibu sering merasa kesulitan, sehingga dapat mempengaruhi kondisi psikologis ibu. Dukungan sosial diharapkan mampu membantu ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis ibu dan mengurangi stres. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan stres pada ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Subjek penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus, anaknya bersekolah di SLB Pembina Samarinda sebanyak 100 orang. Teknik sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala dukungan sosial dan skala stres. Skala tersebut disusun dengan skala model Likert dan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis pearson r correlation atau product moment. Uji statistic dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS (Statistical Packages for Social Science) versi 24.0 for Windows. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial dengan stres memiliki nilai korelasi= -0.354 dan sig=0.000 (p