Diare akut merupakan masalah kesehatan masyarakat global maupun lokal karena angka mortalitasnya yang tinggi khususnya pada anak di bawah lima tahun (balita). Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan balita dengan diare akut dan jika tidak ditangani dengan tepat dapat memperpanjang lama rawat inap pasien. Hal ini berdampak pada penurunan efisiensi pelayanan rawat inap serta bertambahnya beban biaya perawatan yang harus ditanggung pasien dan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan lama rawat inap pada balita dengan diare akut di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda. Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan studi potong-lintang. Data penelitian diperoleh dari rekam medik pasien RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda periode 2019-2021 menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling dan didapatkan 64 sampel. Hasil analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square dan Fisher’s Exact didapatkan variabel usia (p=0,131), status gizi (p=0,041), derajat dehidrasi (p=0,219), kadar hemoglobin (p=0,011), lendir/darah pada feses (p=0,002), leukosit pada feses (p=0,004), dan jenis terapi (p=0,825). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara status gizi, kadar hemoglobin, lendir/darah pada feses, dan leukosit pada feses dengan lama rawat inap pada balita dengan diare akut, tetapi tidak terdapat hubungan antara usia, derajat dehidrasi, dan jenis terapi dengan lama rawat inap pada balita dengan diare akut.