Detail Cantuman Kembali
TINO AJI WIRANATA - Personal Name

PEMANFAATAN LARVA BLACK SOLDIER FLY (H. ILLUCENS) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK (STUDI KASUS TPST BESSAI BERINTA, KOTA BONTANG)

Kota Bontang adalah salah satu kota yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur. Kota ini adalah kota yang berorientasi di bidang industri, jasa dan perdagangan. Jumlah penduduk Kota Bontang pada akhir tahun 2019 adalah 172.722 jiwa. Dengan jumlah penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya serta luasan wilayah daratan yang relatif kecil dibandingkan dengan wilayah lautnya. Dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat di Kota Bontang menyebabkan permasalahan timbulan sampah yang dihasilkan akan semakin bertambah. Sampah organik yang jumlahnya bisa mencapai 80% dari total sampah, biasanya hanya dilihat sebagai barang sisa tanpa nilai ekonomi sama sekali. Hal ini disebabkan karena kecilnya keuntungan yang diperoleh dari pengelolaan sampah organik. Pada akhirnya sampah organik hanya dibuang dan ditimbun saja di TPA (tempat pemrosesan akhir), yang meningkatkan penyebaran vektor penyakit dan produksi gas rumah kaca. Menanggapi kondisi tersebut, perlu dilakukan suatu upaya pemanfaatan sampah organik yang juga memiliki nilai ekonomis tinggi. Salah satu upaya yang ditawarkan adalah dengan memanfaatkan Black Soldier Flies (Hermetia illucens). Penelitian ini akan dilakukan dengan metode pemanfaatan larva BSF untuk mendegradasi sampah organik sebagai bahan makanannya. Sampah organik yang dijadikan sebagai sampel adalah sampah sisa makanan. Hasil akhir penelitian yang ingin dicapai adalah untuk menentukan besarnya persentase reduksi sampah makanan dan dapat diketahui karakteristik pupuk organik padat dan pupuk organik cair yang dihasilkan melalui pemanfaatan larva BSF di TPST Bessai Berinta Bontang. Larva BSF (Hermetia illucens) mampu mendegradasi sampah organik selama ± 4 minggu dan proses penguraian sampah organik secara optimal terjadi pada fase larva BSF (maggot), dimana sampah organik diurai menjadi bahan makanan bagi larva dalam masa pertumbuhannya. Fase BSF selain fase maggot menunjukkan aktivtas yang cenderung minor untuk mengurai sampah organik sehingga hanya pada fase larva, aktivitas penguraian sampah organik terjadi secara masif. Larva BSF (maggot) ini dapat mereduksi sampah organik (sampah padat perkotaan) sebesar 47,75%, dari 130.754 kg menjadi 68.321 kg sampah organik. Dimana kemampuan larva BSF (maggot) dalam mengkonsumsi sampah organik perkotaan adalah 26,1508 g sampah/g maggot. Sehingga Maggot ini dapat menjadi salah satu alternatif pengelolaan sampah organik perkotaan. Produk dari hasil budidaya lalat BSF selain maggot juga menghasilkan Pupuk Organik Padat dan Pupuk Organik Cair (POC). Kualitas dari kedua pupuk tersebut masih belum memenuhi kriteria dikarenakan parameter Kadar Air, Bau, Rasio C/N, dan Unsur Hara Makro pada pupuk organik padat serta parameter C-organik, Rasio C/N, Unsur Hara Makro dan Mikro pada pupuk organik cair belum memenuhi baku mutu yang tercantum pada Permentan No.261/KPTS/SR.30/M/4/2019 tentang persyaratan teknis minimal pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah.
Kata Kunci : Sampah Organik, Larva BSF, Maggot.

Ketersediaan

LOADING LIST...

Detail Information

Judul PEMANFAATAN LARVA BLACK SOLDIER FLY (H. ILLUCENS) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK (STUDI KASUS TPST BESSAI BERINTA, KOTA BONTANG)
Pengarang TINO AJI WIRANATA - Personal Name
No. Panggil SKRIPSI TIN p 2022
Subyek Sampah Organik, Larva BSF, Maggot.
Bahasa Indonesia
Tempat Terbit Universitas Mulawarman
Tahun Terbit 2022
Penerbit Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Lingkungan
Lampiran Berkas
LOADING LIST...

Informasi
DETAIL CANTUMAN
Kembali ke sebelumnya  
UPT. PERPUSTAKAAN UNMUL

DIGITAL LIBRARY


Jl. Kuaro Gunung Kelua