Sapi potong memberikan peran terhadap terpenuhinya kebutuhan daging di masyarakat. Pemberian pakan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan ternak akan menunjang peningkatan produktivitas yang optimal. Bahan kering merupakan kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh sapi potong untuk memenuhi produktivitas ternak, sehingga pengaruh konsumsi bahan kering terhadap bobot badan sapi potong menjadi hal yang mendasar untuk dipenuhi sesuai kebutuhan ternak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah jumlah konsumsi BK telah terpenuhi dan apakah terdapat pengaruh terhadap bobot badan sapi potong. Lokasi penelitian ditentukan berdasarkan purposive sampling dengan ketentuan peternak memiliki empat ekor jantan sapi Bali dan sistem pemeliharaan secara intensif, sehingga terpilih tiga Kecamatan yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kecamatan Samboja, Kecamatan Tenggarong Seberang dan Kecamatan Loa Kulu). Pemilihan responden di tentukan secara proposional sampling sehingga total responden sebanyak 45 responden. Penelitian menunjukan bahwa analisis hasil rata-rata pertambahan bobot badan sapi Bali pada 45 responden dengan sistem pemeliharaan secara intensif di Kecamatan Samboja, Tenggarong Seberang dan Loa Kulu, dengan sampel ternak sebanyak 180 ekor sapi Bali jantan. Pertambahan bobot badan sapi Bali di empat Kecamatan dengan rata-rata 0,48 kg/hari. Koefisien korelasi di empat Kecamatan sebesar 0,777 yang mengandung arti bahwa konsumsi BK mempengaruhi pertambahan bobot badan sapi Bali.