Pati atau amilum merupakan penyusun karbohidrat yang paling utama dan dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan sediaan farmasi yang meliputi bahan pengikat. Parasetamol memiliki sifat alir dan kompaktibilitas yang buruk dengan bentuknya yang kristal, maka perlu dibuat granul dengan metode granulasi basah. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang informasi potensi penggunaan bahan alam yaitu pati kulit pisang kepok (Musa paradisiaca) sebagai salah satu alternatif bahan tambahan dalam memformulasi suatu sediaan. Kulit pisang kepok (Musa paradisiaca) di ekstraksi hingga diperoleh pati. Tiga formula sediaan dibuat menggunakan metode granulasi basah dengan pati limbah kulit buah pisang sebagai pengikat dengan konsentrasi 5% (F1), 8% (F2), dan 10% (F3) b/v .Uji kualitas granul, meliputi pengujian kadar lembab, laju alir, sudut diam, dan indeks kompresibilitas. Uji sifat fisik tablet meliputi uji keseragaman bobot keseragaman ukuran tablet, uji kekerasan, dan uji waktu hancur tablet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa granul memenuhi standar uji meliputi pengujian kelembaban granul 3,52%, laju alir 4,8 detik, sudut diam 37,7°, dan kompresibilitas granul 10%. Hasil penelitian sifat fisik tablet menunjukkan bahwa tablet memenuhi parameter uji meliputi pengujian keseragaman bobot tablet dengan rata-rata 708,2 mg, keseragaman ukuran tablet yaitu diameter tablet 12,03 mm dan tebal tablet 5,79 mm, kekerasan tablet 6,57 kg, dan waktu hancur tablet 8 menit.