Kestabilan lereng tambang terbuka pada industri pertambangan merupakan salah satu bagian penting dalam proses penambangan. Aktivitas penambangan di PT Transisi Energy pada Pit 1 konsesi Transisi 2 dilakukan dengan sistem penambangan terbuka dan salah satu kegiatan penambangannya adalah pembentukan lereng. Adapun material penyusun lokasi penambangan terdiri dari sandstone, siltstone, claystone dan batubara. Khusus di bagian low wall hanya terdapat 1 material yaitu sandstone.

Analisis kestabilan lereng pada lokasi low wall Pit 1 Konsesi Transisi 2 pada lereng tunggal dan lereng keseluruhan. Permodelan lereng tunggal dilakukan pada tiap material penyusun lereng dengan ketinggian 5 m, 7 m, 9 m, dan sudut kemiringan 45°, 50°, 55°, 60°, 65°. Sedangkan analisis kestabilan lereng keseluruhan di lereng Low wall Pit 1 Konsesi Transisi 2 dilakukan pada lapisan batu pasir yang terletak di bawah lapisan batubara. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode Bishop yang disederhanakan menggunakan program Geoslope 2007 untuk mendapatkan nilai faktor keamanan > 1,305. Parameter yang digunakan dalam analisis adalah sifat fisik dan mekanik batuan yang berupa bobot isi (γ), kohesi (c), sudut geser dalam (Ø ), dan kondisi muka air tanah dari tiap material. Analisis sampel dilakukan di lapangan dan di laboratorium, material diasumsikan dalam kondisi jenuh.

Hasil analisis untuk lereng tunggal didapatkan rekomendasi geometri lereng tunggal adalah 9 m dan sudut 65° untuk semua litologi. Sedangkan hasil analisis lereng keseluruhan dengan data masukan lereng yang direncanakan di import dari data autocad 2009 didapatkan nilai faktor keamanan 1,351 sehingga lereng tersebut dinyatakan dalam kondisi aman karena > dari 1,305 (Y.M. Cheng & C.K. Lau. 2008, Slope Analysis Stability and Stabilization).

Kata kunci: Kestabilan Lereng, Metode Bishop yang disederhanakan, Lereng Low Wall, Geometri Lereng