KEHIDUPAN MASYARAKAT PULAU SALISSINGAN SULAWESI BARAT (1994-2009)
Yusran, 2021. Kehidupan Masyarakat Pulau Salissingan Sulawesi Barat 1994-2009 penelitian ini di bimbing oleh Dr. Jamil, S.Pd., M.Ap. Selaku Pembimbing I dan Muhammad Azmi, S.Pd., M.Pd Selaku Pembimbing II Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana sejarah kehidupan masyarakat Pulau Salissingan tahun 1994-2009.
Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian in yaitu penelitian sejarah. Adapun metode yang digunakan yaitu metode sejarah dengan tahap heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Fokus penelitian ini membahas tentang sejarah kehidupan masyarakat di Pulau Salissingan pada tahun 1994-2009
Hasil penelitian ini menunjukan pada tiga aspek kehidupan masyarakat di Pulau Salissingan yaitu aspek politik, aspek ekonomi, dan aspek sosial. Adapun aspek poltik yaitu pada tahun 1993 masyarakat kepulauan Balabalakang membentuk desa persiapan desa Balabalakang dan pada tahun 1994 telah menjadi desa depenitif dengan kepala desa pertama Darah B.R, desa pertama tersebut mencakup 12 pulau termasuk Pulau Salissingan. Seiring perkembangannya atas kesadaran masyarakat bahwa pentingnya sebuah pelayanan dan percepatan pembangunan di sebuah desa, maka pada tahun 2005 masyarakat melakukan musyawarah dengan tujuan membentuk tim pemekarsa desa atau panitia pemekaran desa Balabalakang, bertempat di Pulau Labia yang di hadiri badang permusyawaran desa (BPD), tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh pemudah. Dalam muswarah tersbut di sepakati untuk memekarkan desa Balabalakang menjadi dua desa yaitu desa Balabalakang timur dan desa Balabalakang, akhirnya pada tahun 2008 melalui sidang pleno DPRD bersama dengan pihak eksekutif menyetujui pemebentukan desa Balabalakang timur. aspek ekonomi, jika dilihat pada aspek ekonomi masyarakat Pulau Salissingan pada umumnya memiliki pekerjaan sebagai nelayan dengan penghasilan berupa ikan, udang lobster, dan teripan. Adapun teknologi perikanan yang di gunakan sebelum tahun 1995 masyarakat Pulau Salissingan masih menggunkan alat pancing sederhana, pasca tahun 1995 masyarakat mulai menggunakan masker (dakor) sebagai perkembangan dari teknologi perikanan. Aspek sosial, jika dilihat pada aspek sosial maka terlihat pada hubungan masyarakat yang beragam suku seperti suku Bugis, Mandar, Bajo dan Makassar. Selain itu aspek sosial juga terlihat pada pertambahan jumlah penduduk semenjak tahun 1994-2009.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | KEHIDUPAN MASYARAKAT PULAU SALISSINGAN SULAWESI BARAT (1994-2009) |
---|---|
Pengarang | Yusran - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI YUS k 2022 |
Subyek | perkembangan, Kehidupan, Masyarakat, Pulau Salissingan |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2022 |
Penerbit | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan |
Jurusan | PENDIDIKAN SEJARAH |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY