Bagi investor, laba merupakan indikator penilaian kinerja keuangan perusahaan yang sangat penting. Namun indikator ini berpotensi menjadi informasi yang menyesatkan jika terdapat tindakan pengurangan dengan sengaja atas fluktuasi laba yang dilaporkan agar berada pada tingkat yang dianggap normal oleh manajemen perusahaan, yang disebut dengan income smoothing. Perusahaan sub sektor property dan real estate memiliki prospek bisnis yang baik, terbukti dengan semakin meningkatnya jumlah perusahaan tersebut di BEI. Hanya saja sebanyak lima perusahaan sub sektor property dan real estate dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar terindikasi melakukan praktik income smoothing pada tahun 2020, yaitu PWON, BSDE, CTRA, SMRA, DMAS. Sehingga penelitian ini kemudian dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh cash holding, profitabilitas dan leverage terhadap praktik income smoothing. Penelitian dilakukan pada 17 perusahaan sub sektor property dan real estate selama periode 2017-2020 menggunakan analisis regresi logistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan cash holding dan leverage secara signifikan menyebabkan peluang terjadinya praktik income smoothing meningkat. Sedangkan peningkatan profitabilitas tidak secara signifikan menyebabkan peluang terjadinya praktik income smoothing meningkat. Sehingga para pemegang saham perusahaan sub sektor property dan real estate yang terdaftar di BEI sebaiknya memperhatikan tingkat cash holding dan leverage perusahaan karena pada tingkat cash holding dan leverage yang tinggi perusahaan berpeluang melakukan praktik income smoothing.