Anggrek hitam adalah spesies anggrek yang dilindungi di Indonesia karena terancam kepunahan di habitat aslinya. Tidak hanya karena habitat aslinya yang menyusut, bisa saja dikarenakan ulah kolektor atau pecinta anggrek itu sendiri. Karena bisa saja mereka tidak tahu apa-apa tentang berbagai macamnya hama yang dapat menyerang anggrek tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk membantu masyarakat khususnya para pembudidaya anggrek hitam dalam mengidentifikasi hama yang menyerang tanaman anggrek hitam dengan adanya sistem yang dapat mengidentifikasi hama berdasarkan klasifikasi ekstraksi fitur tekstur daun tanaman anggrek hitam menggunakan metode Naïve Bayes menghasilkan nilai untuk data uji pada hama kepik adalah 1.18, hama siput adalah 1.43, hama tungau adalah 1.27 dan hama ulat adalah 1.22 dengan nilai semesta untuk keseluruhan kelas adalah 5.10. ekstraksi fitur tekstur dengan parameter contras, correlation, energy, dan homogeneity. Data yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 4 jenis hama yaitu hama kepik, hama siput, hama tungau dan hama ulat. Sebanyak 85 data citra daun telah berhasil di identifikasi dengan hasil setiap hama yaitu 20 hama kepik, 20 hama siput, 20 hama tungau, dan 25 hama ulat. Nilai akurasi menggunakan pengujian confusion matrix menghasilkan akurasi yang sangat baik yaitu dengan nilai accuracy = 100%, precision = 100% dan recall = 100%.
Kata kunci—. Image Processing, Anggrek hitam, Ektrasi fitur tekstur (GLCM), Naïve Bayes, Confusion Matrix.