Anemia merupakan masalah gizi di negara berkembang. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, terjadi peningkatan prevalensi penyakit anemia pada remaja umur 15-24 tahun menjadi 48,9%. Remaja putri yang menderita anemia ketika menjadi ibu hamil berisiko melahirkan Berat Bayi Lahir Rendah dan stunting. Sesuai rekomendasi WHO tahun 2011, upaya penanggulangan anemia pada remaja putri dan wanita usia subur difokuskan peningkatan konsumsi makanan kaya zat besi, suplementasi mikronutrien salah satunya asupan zat besi dan folat dalam tablet tambah darah, serta peningkatan fortifikasi bahan pangan dengan zat besi dan asam folat. Oleh sebab itu penting untuk dilakukan intervensi promotif menggunakan media yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intervensi media video pada remaja putri untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap sebagai salah satu upaya pencegahan anemia terhadap mahasiswi FKM Unmul angkatan 2020. Desain penelitian ini adalah pre eksperimen one group pre-test and post-test dengan jumlah sampel sebanyak 47 responden yang ditentukan berdasarkan purposive sampling. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon dan Uji Paired TTest dengan derajat kepercayaan sebesar 95%. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pengetahuan sebelum intervensi sebesar 74,89 dan setelah dilakukan intervensi meningkat menjadi 99,36. Sedangkan nilai sikap responden sebelum intervensi sebesar 67,06 dan setelah dilakukan intervensi meningkat menjadi 84,94. Hasil uji bivariat menunjukkan bahwa uji Wilcoxon memiliki nilai p-value (0,000) < 0,05 dimana terdapat perbedaan antara pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi pemutaran video. Uji Paired TTest menunjukkan nilai p-value (0,000) < 0,05 dimana terdapat perbedaan antara sikap sebelum dan sesudah intervensi pemutaran video. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah intervensi pemutaran media video mengenai konsumsi tablet tambah darah untuk mencegah anemia. Remaja putri disarankan agar rutin dalam mengkonsumsi tablet tambah darah setiap bulannya selama menstruasi, selain itu kepada pihak instansi diharapkan agar menggunakan media yang lebih bervariasi dalam sosialisasi kepada remaja putri mengenai pentingnya tablet tambah darah. Kata Kunci : Tablet tambah darah, Anemia, Remaja putri Kepustakaan : 49, (2003-2021)