Batubara merupakan salah satu komoditas yang dimiliki Provinsi Kalimantan Timur. Formasi Balikpapan pada Cekungan Kutai yang berperan sebagai formasi pembawa batubara belum begitu banyak diteliti mengenai hubungan antara lingkungan pengendapan dan kandungan sulfur pada batubaranya. Sulfur yang merupakan salah satu faktor penentu kelayakan batubara untuk diperdagangkan, dianggap penting untuk diperhatikan sebelum dilakukan proses penambangan. Hal itu menjadikan topik ini sangat menarik untuk dibahas. Pada umumnya kegiatan penelitian terletak di Kecamatan Palaran, Kota Samarinda. Proses penelitian menggunakan metode analisis stratigrafi yang berfokus pada karakteristik fisik, kimia, biologi serta hubungan antar lapisan batuan. Penentuan lingkungan pengendapan satuan batuan dilakukan untuk menarik korelasi antara lingkungan pengendapan dan kandungan total sulfur pada satuan batuan yang sama. Geomorfologi daerah penelitian memiliki 2 bentuk asal dan 2 satuan bentuk lahan, yaitu bentuk asal fluvial dengan satuan bentuk lahan dataran aluvial dan bentuk asal denudasional dengan satuan bentuk lahan perbukitan terkikis serta pola aliran dendritik. Stratigrafi daerah penelitian tersusun atas 2 satuan batuan dan endapan aluvial, diurutkan dari tua-muda terdiri dari Satuan Batupasir Handil Bakti yang terendapkan pada lingkungan lower delta plain – delta front pada Miosen Awal – Tengah dan Satuan Batupasir Palaran yang terendapkan pada lingkungan upper delta plain – delta front pada Miosen Awal – Tengah. Struktur geologi yang ditemukan berupa Antiklin Palaran yang memiliki tegasan utama relatif Tenggara – Barat Laut dan berarah Timur Laut – Barat Daya.
Kata kunci : total sulfur, lingkungan pengendapan, Formasi Balikpapan, batubara.