Lia Agustina, 2021. Pengaruh Abu Boiler Kelapa Sawit dan Pupuk Organik Tumbuhan Mantangan (Merremia peltata (L.) Merr) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.), di bawah bimbingan Dr. Vandalita M. Rambitan, M.P selaku pembimbing I dan Dr. Evie Palenewen, M.Pd selaku pembimbing II.
Abu boiler merupakan limbah industri dan tumbuhan mantangan merupakan tumbuhan invasif yang kurang dimanfaatkan sehingga penulis tertarik untuk menggunakan bahan tersebut sebagai bahan dasar pembuat pupuk organik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh abu boiler dan pupuk organik tumbuhan mantangan serta konsentrasi yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial. Dosis abu boiler yaitu A0 (kontrol), A1 (150 gram), A2 (300 gram), dan A3 (450 gram), dosis pupuk organik tumbuhan mantangan yaitu P0 (kontrol), P1 (50 mL), P2 (75 mL), P3 (100 mL). Hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan anova dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil pada taraf signifikan 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian abu boiler dan pupuk organik tumbuhan mantangan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit seperti yang ditunjukkan pada hasil uji Anova yaitu hasil tinggi tanaman pada 56 HST Fhitung 2,38 > Ftabel 1,99, jumlah daun Fhitung 3,83 > Ftabel 1,99, berat buah Fhitung 3,46 > Ftabel 1,99, dan jumlah buah Fhitung 3,82 > Ftabel 1,99. Dosis yang optimal yaitu pada perlakuan A2P2 dengan 300 gram abu boiler dan 75 mL pupuk organik tumbuhan mantangan menunjukkan hasil terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.).