Tujuan penelitian untuk mengetahui dan mendeskripsikan implementasi program Corporate Social Responsibility (CSR) PT KPC dalam pemberdayaan masyarakat pada Kelompok Batik Maju Bersama dan untuk mengetahui serta mendeskripsikan faktor-faktor pendukung dan penghambat implementasi program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam pemberdayaan masyarakat pada Kelompok Batik Maju Bersama. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan fokus penelitian yaitu bantuan stimulan usaha, pelatihan membatik, pendampingan penguatan usaha dan faktor-faktor pendukung serta penghambat implementasi program CSR PT KPC dalam pemberdayaan masyarakat pada Kelompok Batik Maju Bersama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pelaksanaan program CSR PT KPC dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas pembatik di Kutai Timur pada Kelompok Batik Maju Bersama melalui program bantuan seperti bantuan stimulan usaha yang meliputi pembangunan workshop, galeri batik dan IPAL. Kemudian pelatihan membatik untuk meningkatkan kompetensi membatik secara teknis, serta pendampingan penguatan usaha berupa pelatihan non-teknis yang mengarah pada manajemen usaha melalui program UKM Tangguh dan program Sahabat Tangguh. Faktor pendukung implementasi program CSR PT KPC dalam pemberdayaan masyarakat pada Kelompok Batik Maju Bersama yakni Ibu Juwita selaku pemilik Kelompok Batik Maju Bersama sekaligus penerima bantuan CSR PT KPC tampil sebagai local hero dalam masyarakat yang memberikan manfaat dengan membuka peluang pekerjaan dan melahirkan pengrajin batik di Kutai Timur, Kelompok Batik Maju Bersama menjadi sentra edukasi membatik bagi masyarakat Kutai Timur, Pemanfaatan limbah kayu ulin sebagai pewarna alami kain batik yang didukung dengan pembangunan IPAL dalam proses pengolahan limbah batik yang dihasilkan serta kolaborasi dan dukungan dari pihak pemangku kepentingan yang turut mendukung program pemberdayaan pembatik di Kutai Timur. Faktor penghambat yakni terhentinya kegiatan edukasi membatik kepada masyarakat akibat pandemi Covid-19 yang mengakibatkan penurunan omzet, keterbatasan Kelompok Batik Maju Bersama dalam memanfaatkan media sosial dalam penjualan kain batik serta SDM yang masih kurang menjadi kendala dalam pelaksanaan program CSR dalam pemberdayaan pada Kelompok Batik Maju Bersama. Kata Kunci: Program CSR, Pemberdayaan Masyarakat.