Penyakit ISPA adalah masalah kesehatan masyarakat yang perlu diperhatikan. Insidensi ISPA di Negara berkembang dengan angka kematian diatas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%-20% pertahun pada golongan bayi dan balita. Kematian balita diseluruh dunia akibat infeksi saluran pernapasan akut masih tergolong tinggi dan menjadi permasalahan kesehatan di masyarakat terutama di Negara berkembang seperti Indonesia. Indonesia menempati urutan ke-6 angka kejadian atau morbiditas infeksi saluran pernapasan akut pada balita yaitu sebesar 6 juta kasus per tahun. Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan dengan cross sectional merupakan pengamatan prevalensi penyakit dan sekaligus dengan prevalensi penyebab. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu yang memiliki bayi dan balita 0-59 bulan yang pernah berkunjung ke Puskesmas Sidomulyo dengan Kasus ISPA pada Tahun 2020 sebanyak 100 balita. Analisis Bivariat yang dilakukan menggunakan uji Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara sikap (p=0,000), norma subjektif (p=0,000), kontrol perilaku (p=0,000) terhadap niat pencegahan ibu. Dan hasil penelitian menunjukkan hubungan signifikan antara niat (p=0,000) terhadap perilaku pencegahan ibu. Serta hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan kontrol perilaku (p=0,001) terhadap perilaku pencegahan Ibu pada Balita dengan riwayat ISPA. Saran penelitian (1) masyarakat dapat meningkatkan kualitas hunian. (2) Meminimalisir kebiasaan merokok dengan membiasakan diri merokok diluar rumah. (3) Rutin membersihkan rumah dari debu, membuka jendela dan pintu serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat rumah tangga dan melakukannya setiap hari. (4) Ibu memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, memperhatikan status gizi keluarga serta melakukan imunisasi lengkap. Kata Kunci : Sikap, Norma Subjektif, Kontrol Perilaku, Niat, ISPA Kepustakaan : 57 (2001-2018)