Penggunaan pestisida secara terus menerus dalam bidang perkebunan tentu akan menimbulkan dampak bagi lingkungan maupun kesehatan manusia. Mulai dari keracunan yang ditandai dengan menurunnya kadar cholinesterase dalam darah hingga timbulnya beberapa gejala salah satunya gangguan fungsi pada organ paru. PT.X merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industri perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dari karakteristik responden(umur dan jenis kelamin), masa kerja, lama pajanan serta metode penyemprotan pestisida terhadap kejadian gangguan fungsi paru pada pekerja penyemprotan. Jenis penelitian ini adalah deskriftif analitik dengan pendekatan cross sectional . Data diperoleh dari hasil pemeriksaan medical check up khusus dengan jumlah sampel sebanyak 215 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden yakni umur memiliki hubungan (p value = 0,000) namun jenis kelamin tidak memiliki hubungan (p value = 0,369), dan terdapat hubungan antara masa kerja (p value =0,000), lama pajanan ( p value = 0,011) serta jenis alat semprot (p value = 0,002). Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, yaitu terdapat hubungan antara umur, masa kerja, lama pajanan, dan metode penyemprotan terhadap gangguan fungsi paru pada pekerja penyemprotan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT.X. Saran dari penelitian ini yaitu perlu adanya upaya pengendalian bahaya berupa pengaturan lama pajanan serta pemilihan alat semprot yang lebih aman agar tidak menimbulkan dampak berbahaya bagi kesehatan pekerja. Kata Kunci : Pestisida, gangguan fungsi paru, pajanan, metode penyemprotan Kepustakaan : 39, ( 1986 -2021)