Dismenore primer atau nyeri haid merupakan gangguan menstruasi yang sering dialami oleh wanita khususnya remaja usia awal. Dismenore dapat mengganggu aktivitas harian dan kualitas hidup remaja,jika tidak dikenali sejak dini dismenore dapat berdampak jangka panjang sebagai pemicu atau gejala awal dari masalah kesehatan reproduksi salah satunya sindrom ovarium polikistik dan ensdometriosis. Banyak faktor risiko yang dapat menyebabkan dismenore, diantaranya ialah gaya hidup berupa kebiasaan konsumsi fast food, tingkat aktivitas fisik dan paparan asap rokok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan faktor yang berhubungan dengan kejadian dismenore primer ada siswi SMP sederajat di kecamatan waru. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian cross-sectional yang dilakukan pada 80 orang siswi SMP di kecamatan waru dengan teknik sampling stratified random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner online. Data univariat dianalisis secara deskriptif ,data bivariat dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil uji statistik menunjukkan prevalensi kejadian dismenore primer pada siswi SMP di kecamatan waru mencapai (87,5%). Hasil uji chi-square didapatkan P value konsumsi fast food (p=0,038),tingkat aktivitas fisik (p=0,000) dan paparan asap rokok (p=1). Adapun faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian dismenore primer adalah tingkat aktivitas fisik dan kebiasaan konsumsi fast food. Siswi disarankan untuk mengatur pola hidup sehat dengan rutin berolahraga, mengkonsumsi makanan sehat dan konsultasi kesehatan. Bagi institusi terkait dapat memberikan edukasi khususnya terkait kesehatan reproduksi dan melakukan pemantauan kesehatan pada remaja secara rutin. Kata kunci : Aktivitas fisik, dismenore,konsumsi fast food,paparan asap rokok Kepustakaan : 61 (2009-2020).