Penelitian ini didasari oleh luasnya alokasi ruang perkebunan di RTRW Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015-2035 yang masih terdapat tutupan hutan dan ekosistem rentan seperti karst dan gambut. Besarnya dampak perkebunan terhadap perubahan tutupan lahan dan keanekaragaman hayati memerlukan adanya identifikasi terhadap potensi areal-areal bernilai konservasi tinggi (ABKT) pada ruang perkebunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan tutupan lahan dan ABKT dengan Citra RADAR Sentinel-1 serta analisis implementasi Instruksi Presiden No 8 Tahun 2018 berdasarkan data pelepasan kawasan hutan atau tukar menukar kawasan hutan untuk perkebunan. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah adanya informasi tutupan lahan aktual dan sebaran ABKT yang ada di pola ruang perkebunan serta melihat hasil implementasi Inpres No 8 Tahun 2018 pada kawasan yang dilepaskan atau ditukar untuk perkebunan. Penelitian ini menggunakan RADAR Sentinel-1 dengan metode klasifikasi Support Vector Machine (SVM) untuk pemetaan tutupan lahan. Hasil penutupan lahan ditambah dengan data spasial pendukung seperti terkait karst, gambut dan moratorium kawasan digunakan untuk identifikasi ABKT pada pola ruang perkebunan. Analisis implementasi Inpres No 8 Tahun 2018 dilakukan melalui tumpang tindih data spasial, regulasi dan wawancara dengan instansi terkait. Hasil identifikasi penutupan lahan menghasilkan enam tutupan lahan dengan akurasi keseluruhan sebesar 86,05% dan akurasi Kappa 0,85. Identifikasi Nilai Konservasi Tinggi dengan RADAR Sentinel-1 mampu memetakan tiga Nilai Konservasi Tinggi mulai dari NKT 1 (keanekaragaman hayati), NKT 3 (ekosistem langka atau terancam punah) dan NKT 4 (wilayah penyedia jasa lingkungan). Implementasi Inpres No 8 Tahun 2018 khususnya di Kabupaten Kutai Timur sudah sesuai, dilihat dari tidak ada terbitnya izin pasca Inpres ini terbit. Pelepasan kawasan yang terbit adalah hasil akomodir dari keterlanjuran perkebunan pada kawasan hutan dan ruang dari PP 104/2015. Kata Kunci: Hutan, Areal Bernilai Konservasi Tinggi (ABKT), Sentinel-1