Pekerja sebagai penyapu jalan merupakan pekerjaan yang berisiko untuk terpapar debu yang didapat dari aktifitas kendaraan maupun kegiatan pembangunan. Pajanan PM10 berisiko menimbulkan efek kesehatan seperti penyakit jantung maupun pernapasan, salah satu kelompok pekerja yang bersiko tinggi terpapar pencemaran udara yaitu penyapu jalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsentrasi PM10 lama paparan masa kerja dan penggunaan alat pelindung pernapasan dengan gejala ISPA pada penyapu jalan di jalan D.I Panjaitan Samrainda Utara. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional dengan rancangan studi cross sectional, dilaksanakan pada bulan Mei 2021, subjek penelitian adalah pekerja penyapu jalan yang bekerja di jalan D.I Panjaitan yang berjumlah 30 orang pekerja. Variabel penelitian ini adalah PM10, lama paparan, masa kerja dan alat pelindung pernapasan. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan umur termuda 30-35 tahun dan tertua 51- 55 tahun dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 4 orang dan jenis kelamin perempuan sebanyak 26 orang. Masa kerja responden lebih dari 5 tahun sebesar 40.0% dan kurang dari 5 tahun sebesar 60.0%. pekerja yang mengalami keluhan ISPA sebesar 56.7% dan yang terpapar sebesar 76.7% serta yang menggunakan masker sebesar 96.7%. Hasil pengukuran yang di lakukan oleh DLH Kota Samarinda rata-rat PM10 adalah 6.032 mg/m3 . Uji statsitik menunjukkan ada hubungan antara lama paparan dengan gejala (ISPA) (p value = 0,001>0.05). DLH kota Samarinda disarankan agar dapat memeriksakan kesehatan pada pekerja scara berkala dan dapat kembali melakukan pengukuran debu secara berkala untuk memantau dan mengendalikan kondisi linkungan kerja. Kata Kunci : ISPA, PM10, lama paparan, masa kerja, alat pelindung pernapasan Kepustakaan: 43 (1997-2019).