Secara administratif, lokasi daerah kegiatan berada di desa Salo Cella, Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Secara geografis, lokasi kegiatan berada pada koordinat 0°15’45”S dan 117°20’0”E. Luasan daerah telitian meliputi ± 4 km X 1 km. Secara geomorfik, daerah telitian dibagi menjadi 2 (dua) bentuk asal yakni, bentuk asal denudasional dan bentuk asal fluvial. Dari beberapa bentuk asal, bentuk asal Denudasional memiliki dua bentuk lahan yaitu dataran nyaris (D1), dan perbukitan terkikis disimbolkan dengan (D2) dan bentuk asal fluvial memiliki bentuk lahan rawa dengan disimbolkan (F1). Di daerah penelitian terdapat 3 satuan batuan yaitu satuan batuan batulempung sisipan batubara Salo cella, Satuan Batulempung perselingan batubara Marangkayu dan endapan lempung. Dalam lokasi penelitian di daerah Salo Cella ini hanya mendapatkan sedikit pengaruh struktur geologi, Dengan dicirikannya arah kedudukan batuan yang relatif searah dan juga tidak ditemukannya struktur kekar maupun sesar. Penaksiran sumberdaya batubara dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya adalah metode USGS Circular. Metode ini sesuai untuk diterapkan dalam perhitungan sumberdaya batubara, karena metode ini ditujukan pada pengukuran bahan galian yang berbentuk perlapisan yang memiliki ketebalan dan kemiringan lapisan yang relatif konsisten. Dari hasil pengumpulan data diketahui ketebalan batubara rata-rata dari seam X 2.4 meter, dan seam Y 2.5 meter. Dengan arah kemenerusan batubara N 18° E dan kemiringan batubara 20°. Dan dari hasil pengolahan data dan perhitungan sumberdaya batubara di PT. Kaltim Diamond Coal diperoleh nilai tonase seam X (tereka : 3.519.056,5 T), (terunjuk : 1.853.337,75 T), dan (terukur : 947.645,38 T), Dan untuk nilai tonnase seam Y diperoleh (tereka : 6.341.531,5 T), (terunjuk : 4.677.838 T), dan (terukur : 2.579.838 T). Kata Kunci : Eksplorasi, Metode USGS Circular, Sumberdaya, Seam.