Permasalahan sulitnya pemenuhan kebutuhan air bersih dialami oleh warga yang tinggal di kawasan pesisir desa kenyamukan. Kesulitan ini disebabkan sumber air bersih yang berasal dari sumur telah terakumulasi oleh air laut dan dapat mengering pada saat musim kemarau. Mahalnya harga air diwilayah tersebut membuat masyarakat yang bermukim di desa tersebut hanya mengandalkan air sumur sebagai air baku untuk konsumsi sehari-hari, dan juga Air yang terdapat dalam kolam tidak layak digunakan karena karakteristik air yang tidak sesuai dengan standar baku mutu Sehingga penting untuk melakukan penelitian. Tujuan pada penelitian ini adalah Mengetahui waktu tinggal optimal dan efisiensi penggunaan variasi ketebalan media tuntuk menurunkan parameter pada air payau dengan menggunakan media zeolit. Salah satu alternatif pengolahan air payau yaitu dengan desalinasi menggunakan zeolit Penelitian ini menggunakan sistem batch. Proses aktivasi zeolit pada penelitian ini dilakukan dengan penambahan larutan NaOH dengan variasi media zeolit 50 gram, 75 gram, 100 gram, 125 gram, dan 150 gram dengan perlakuan waktu kontak 60 menit, 120 menit, 180 menit, 240 menit, dan 300 menit. Berdasarkan hasil uji analisis air baku didapatkan nilai kekeruhan sebesar 49,5 NTU dengan nilai salinitas sebesar 2,20 dan pH 4,12. Dengan nilai tersebut perlu dilakukan pengolahan air payau untuk mendapatkan nilai sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan. Kemampuan zeolit yang paling tinggi dalam menurunkan parameter kekeruhan, salinitas, dan pH adalah pada komposisi zeolit 150 gram dan waktu kontak 300 menit dengan nilai kekeruhan sebesar 1,63 NTU, nilai salinitas sebesar 1,61 dan pH air sebesar 5,21. Dari hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan penggunaan zeolit sebagai media adsorben dan penukar ion mampu menyisihkan kadar pencemar dengan baik. Kata Kunci : Zeolit, Salinitas, Kekeruhan, Ph.