Peran gender merupakan peran sosial laki-laki dan perempuan yang terwujud dalam perbedaan perilaku, kegiatan dan tanggung jawab berdasakan nilai-nilai sosial budaya yang berlaku dan mempengaruhi beban kerja, akses dan terhadap sumberdaya, akses informasi dan pengambilan keputusan antara laki-laki dan perempuan. Pendekatan gender ini diperlukan karena adanya permasalahan yang terjadi didalam pemanfaatan mangrove dengan adanya kesenjangan gender satu dengan yang lainya antara laki-laki dan perempuan. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pemanfaatan mangrove dan mengetahui kegiatan peran gender dalam pemanfaataan mangrove. Dilakukan pada bulan Maret hingga bulan Agustus berlangsung selama 6 bulan. Lokasi pengambilan data berada di Desa Babulu Laut. Jumlah responden ditentukan dengan metode purposive sampling dengan kriteria masyarakat yang memanfaatkan mangrove dan sudah berumah tangga yaitu didapatkan 23 Kepala Keluarga (sehingga seluruh responden adalah menjadi 46 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan) dilakukan dengan cara survey, wawancara, dan kuisoner. Berdasarkan hasil identifikasi pemanfaatan mangrove yang dilakukan oleh masyarakat Desa Babulu Laut yaitu berupa pemanfaatan menjadi tambak, nipah menjadi atap, mencari ikan, kayu mangrove, olahan makanan serta jasa lingkungan. Peran gender laki-laki dalam kegiatan pemanfaatan mangrove mendominasi sebagai pelaku utama sedangkan perempuan sebagai pelaku pendukung membantu dalam kegiatan. Pembagian peran dalam kegiatan rumah tangga meliputi 4 aspek yaitu pembagian peran dalam pemanfaatan mangrove,pembagian peran domestik pada rumah tangga, pengambilan keputusan domestik dan curahan waktu dalam kalender harian. Kata Kunci : Gender, Pemanfaatan Mangrove, Babulu Laut.