Penanganan sampah yang salah tentunya dapat menimbulkan berbagai masalah lingkungan seperti penyumbatan pada saluran air yang mengakibatkan banjir. Pemanfaatan Lubang Resapan Biopori (LRB) dapat mengurangi jumlah sampah rumah tangga dan dapat menjadi solusi dalam menanggulangi banjir. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui laju infiltrasi Lubang Resapan Biopori (LRB) dengan bahan organik berbeda dan tanpa LRB, mengetahui efektivitas Lubang Resapan Biopori (LRB) dengan bahan organik berbeda dan memanfaatan sampah organik sebagai bahan kompos di Negari Air Dingin Kabupaten Solok. Pembuatan plot pada masing-masing lokasi penelitian sebanyak 8 buah LRB dengan pembagian 4 LRB berbahan sayur kubis dan 4 LRB berbahan serasah. Pengukuran infiltrasi dengan LRB dan tanpa LRB dilakukan pada masing-masing lokasi sebagai pembanding. Alat yang digunakan untuk pengukuran laju infiltrasi yaitu double ring infiltrometer. Pengukuran dilakukan pada minggu 0, minggu ke-1, minggu ke-2, minggu ke-3 dan minggu ke-4. Laju infiltrasi dengan Lubang Resapan Biopori (LRB) berbahan sayur-sayuran di Arboretum diperoleh nilai infiltrasi tertinggi pada minggu-0 yaitu sebesar 4,45 cm/menit dan pada pemukiman sebesar 2,39 cm/menit. Laju infiltrasi dengan Lubang Resapan Biopori (LRB) berbahan serasah di arboretum diperoleh nilai infiltrasi tertinggi pada minggu 1 yaitu sebesar 6,29 cm/menit dan pada pemukiman sebesar 4,21 cm/menit pada minggu Efektivitas LRB di Arboretum terbesar yaitu pada LRB serasah dengan nilai efektivitas 79,49 % di minggu ke-1, sedangkan efektivitas terbesar pada pemukiman yaitu pada LRB berbahan serasah dengan nilai efektivitas sebesar 98,33 % di minggu ke-0.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa,pada LRB memiliki hasil infiltrasi yang berubahubah setiap minggunya dan penelitian LRB bermamfaat untuk mengurangi pertumbuhan kapasitas sampah organik. Dengan demikian penellitian LRB berfungsi untuk pengetahuan baru untuk masyarakat Air Dingin Kabupaten Solok dan para mahasiswa Kata kunci : Lubang Resapan Biopori (LRB), infiltrasi, bahan organik, arboretum, pemukiman.