Air kolam bekas tambang batubara memiliki kandungan logam berat disebabkan adanya air asam tambang (Acid Mine Drainage) yang merupakan air yang terbentuk di lokasi penambangan dengan nilai pH yang rendah dan dapat menyebabkan logam-logam tertentu mudah larut dalam air kolam sehingga air dalam kolam bekas tambang batubara tersebut dicemari. Penelitian ini bertujuan mengetahui risiko kesehatan masyarakat akibat mengkonsumsi air yang bersumber dari kolam bekas tambang batubara di Desa Jonggon Jaya Kecamatan Loa Kulu. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan analisis risiko kesehatan lingkungan. Sampel adalah air kolam bekas tambang batubara dengan jumlah sampel sebanyak 9 sampel dan wawancara kepada 43 responden menggunakan kuesioner. Konsentrasi timbal (Pb) dalam air kolam bekas tambang batubara di uji di laboratrium Baristand Samarinda menggunakan Atomic Absorption Spectrometry (AAS) diperoleh konsentrasi timbal sebesar 0,0295 mg/L. Hasil perhitungan analisis risiko kesehatan lingkungan (ARKL) diperoleh nilai intake realtime antara 0,00001 – 0,00014 mg/L/hari dan nilai intake lifetime antara 0,0009 – 0,00170 mg/L/hari. Tingkat risiko non-karsinogenik masyarakat risk quotient < 1 hal ini menunjukkan bahwa masyarakat tidak memiliki risiko kesehatan akibat paparan timbal berdasarkan waktu paparan realtime dan lifetime. Meskipun tingkat risiko masyarakat kurang dari satu, air kolam bekas tambang batubara tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi. Masyarakat dapat mengantinya dengan air isi ulang atau air kemasan serta air kolam bekas tambang batubara yang digunakan masyarakat perlu dilakukan pengawasan dan pengujian secara berkala.
Kata Kunci : ARKL, Timbal (Pb), Air Kolam Bekas Tambang Batubara.
Kepustakaan : 42 (1992-2021)