Peningkatan transportasi jalan yang begitu besar saat ini menyebabkan aspal beton dalam penggunannya menuntut ketersediaan bahan material pembentuknya. Berbagai alternatif yang telah dilakukan yaitu dengan penggunaan jenis bahan yang dapat digunakan sebagai bahan pengganti. Dimana penggunaan jenis agregat serta lokasi sumber agregat pun mempegaruhi dari segi biaya perencanaan konstruksi perkerasan. Salah satu upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap agergat yang berasal dari luar kota dan meningkatkan efisiensi biaya dan waktu dalam pengerjaan proyek pembangunan jalan di wilayah Kalimantan Timur ini adalah dengan memanfaatkan agregat lokal yang memiliki karakteristik yang sesuai dengan persyaratan spesifikasi teknis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui nilai stabilitas dan karakteristik marshall lainnya pada campuran perkerasan Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC) yang menggunakan laterit sebagai agregat kasar dan pasir Mahakam sebagai agregat halus dan mengetahui kelayakan penggunaan laterit sebagai agregat kasar dan pasir Mahakam sebagai agregat halus terhadap campuran Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC). Penelitian ini menggunakan Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 menghasilkan nilai analisa Marshall diperoleh kadar aspal optimum campuran beraspal kombinasi agregat kasar Laterit dan agregat halus Pasir Mahakam sebesar 7,25% dengan nilai stabilisas sebesar 985,89 kg. Selanjutnya berdasarkan hasil analisa karakteristik Marshall untuk campuran beraspal kombinasi agregat kasar Laterit dan agregat halus Pasir Mahakam, rentang kadar aspal yang memenuhi seluruh spesifikasi teknis berat isi, stabilitas, flow (kelelehan), Marshall Quotient, VIM, VMA, dan VFA adalah 7% - 7,5%. Dari hasil penelitian yang dilakukan agregat ini tidak disarankan untuk digunakan karena hasil nilai stabilitas sangat dekat dengan standar.
Kata kunci : Lapisan AC-WC, Laterit, Pasir Mahakam, Spesifikasi Umum Bina Marga 2018, Marshall.