Meris Ridananti, Manajemen Strategi Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur dalam Peningkatan Pelayanan Terminal (Studi Kasus Terminal Lempake Kota Samarinda) di bawah bimbingan Ibu Dr. Fajar Apriani, S.Sos.,M.Si dan Ibu Dini Zulfiani, S.Sos.,M.Si. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen strategi Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur dalam peningkatan pelayanan Terminal Lempake Kota Samarinda dan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur dalam peningkatan pelayanan terminal Lempake Kota Samarinda. Jenis penelitian yang dilakukan termasuk deskriptif kualitatif. Fokus penelitian untuk manajemen strategi Dishub Provinsi Kaltim dalam peningkatan pelayanan Terminal Lempake Kota Samarinda antara lain: perumusan strategi, implementasi strategi, evaluasi dan pengendalian serta kendala-kendala yang dihadapi oleh Dishub Provinsi Kaltim dalam peningkatan pelayanan Terminal Lempake Kota Samarinda. Key informannya yaitu Kepala UPTD Terminal, Kasubbag Tata Usaha, Kasi Operasional I UPTD Terminal Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur dan informan lainnya yaitu Operator dan Pengawas Terminal Lempake serta sopir bus, sopir angkot dan masyarakat/penumpang di terminal Lempake. Analisis data yang digunakan adalah model interaktif yang dikembangkan oleh Miles, Huberman dan Saldana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen strategi Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur dalam peningkatan pelayanan Terminal Lempake Kota Samarinda dari perumusan strategi mencakup perumusan misi, tujuan, strategi dan kebijakan telah dirumuskan dengan baik, hal ini berdasarkan relevansi RPJMD Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2019-2023. Implementasi strategi mencakup program, anggaran dan prosedur belum maksimal, sebab masih terdapat kendala yakni program meningkatkan pelayanan Terminal Lempake hanya kegiatan renovasi dan pemeliharaan terminal apa adanya, anggaran yang tersedia untuk peningkatan fasilitas terminal sangat minim dan prosedur pelayanan Terminal Lempake kurang maksimal dilaksanakan sebab belum sepenuhnya memenuhi standar layak bagi terminal tipe B. Evaluasi dan pengendalian mencakup monev telah dilakukan cukup baik dibuktikan dengan dilakukan monitoring langsung dan tidak langsung dan evaluasi realisasi atas pertumbuhan jumlah penumpang angkutan darat terminal tipe B belum mencapai target yang telah ditentukan. Kendala-kendala yang dihadapi antara lain hanya melakukan kegiatan renovasi prasarana terminal yang mendesak, SDM dari segi kualitas dan kuantitas masih kurang dan belum memadai, semakin berkurangnya minat masyarakat menggunakan bus dan angkot, jadwal keberangkatan bus yang tak menentu dan belum ada Perda atau Pergub Kaltim yang mengatur secara spesifik pedoman pengelolaan terminal penumpang tipe B. Kata Kunci : Manajemen Strategi, Peningkatan Pelayanan Terminal.