Pekerja non medis seperti cleaning sevice telah mengalami perubahan regulasi dalam bekerja. Petugas kebersihan di rumah sakit rujukan Covid-19 memiliki resiko yang sama dengan pekerja medis karena termasuk dalam kategori resiko paparan tinggi karena tingginya potensi kontak erat dengan pasien Covid19. Kelalaian petugas dalam menggunakan APD, dan menerapkan personal hygiene dalam bekerja juga masih sering ditemukan dalam penanganan limbah medis. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan penanganan limbah medis infeksius selama pandemi covid-19 pada petugas CS di RSUD Kudungga Kota Sangatta. Jenis penelitian adalah kuantitatif menggunakan desain cross sectional, Populasi dalam penelitian adalah 41 orang petugas cleaning service. Pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling, dengan metode purposive sampling. Pengolahan data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji statistik chi-square. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara ketersediaan fasilitas, perilaku personal hygiene, dan penggunaan APD dengan penanganan limbah medis.