Analisis Bukti Audit Untuk Mengungkap Kasus Tindak Pidana Korupsi Dana Hibah Oleh Asosiasi Jamur Konsumsi Samarinda (APEJAKOS) Di Kota Samarinda Tahun 2011. Dibimbing oleh Bapak Set Asmapane.
Dana hibah sering kali di salah gunakan oleh pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab atas dana hibah tersebut. Tindak pidana korupsi menjadi salah satu tindak pidana yang selalu terjadi berulang kali. Sehingga perlu tindakan yang dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan tindak pidana korupsi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah bukti audit dapat dijadikan sebagai bukti permulaan dalam mengungkapkan kasus tindak pidana korupsi dalam sebuah kejadian, penelitian ini berbentuk penelitian kualitatif dengan menggunakan metode fenomenologi, yaitu dengan melihat fenomena kejadian tindak pidana korupsi dana hibah yang dilakukan oleh Asosiasi Pengusaha Jamur Konsumsi Samarinda (APEJAKOS). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan wawancara terhadap pihak yang terkait.
Hasil penelitian ini di peroleh bahwa laporan audit investigasi dapat dijadikan bukti permulaan pada penyidikan tindak pidana korupsi karena berdasarkan pasal 44 Undang-undang Nomor 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi terdapat perluasan yang diberikan terhadap alat bukti yang diatur pada Pasal 184 ayat (1) KUHAP. Dah dalam melakukan penyidikan, penyidik melakukan pemeriksaan terhadap pihak – pihak yang terkait dan juga mendengar pendapat dari pihak ahli dari bpkp sebagai bukti pendukung yang dapat menguatkan berita acara pemeriksaan tersangka dan juga dapat meyakinkan hakim dalam persidangan.