ABSTRAK
Matias Ayub, NIM 1403025120 Analisis Usahatani Perkebunan Kelapa Sawit Mandiri dan Plasma di Desa Rantau Panjang Kecamatan Telen Kabupaten Kutai Timur (dibimbing oleh Juraemi dan Ndan Imang).

Keterlibatan masyarakat pada perkebunan kelapa sawit adalah melalui sistem Mandiri dan Plasma, namun belum diketahui yang mana yang lebih menguntungkan oleh karena itu tujuan penelitian ini yaitu mengetahui besarnya biaya produksi penerimaan, pendapatan dan tingkat keuntungan yang diperoleh petani Mandiri dan Plasma.
Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara dipilih (proposive sampling), sedangkan penentuan sampel petani sawit Mandiri dan petani Plasma menggunakan metode sampel acak sederhana (simple random sampling) dengan responden kelapa sawit Mandiri 28 dan responden Plasma 19.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penerimaan usahatani kelapa sawit Mandiri dari 28 responden untuk tahun ke 1-8 dengan luas total 120,5 ha adalah Rp 32.766.675.494. Total biaya selama tahun 1-8 sebesar Rp 17.803.244.438. Dengan demikian pendapatan rata-rata kelapa sawit Mandiri adalah Rp. 15.586.907/ha/tahun. Nilai R/C ratio kelapa sawit Mandiri sebesar 1,84 sehingga menguntungkan untuk diusahakan. Sedangkan biaya produksi Plasma dikelola oleh koperasi dengan bekerja sama dengan perusahaan yang bersangkutan, dan petani hanya menerima penghasilan tanpa mengeluarkan biaya, atapun tenaga untuk mengelola perkebunannya. Pendapatan dari 39 responden Plasma adalah Rp 192.300.000 dengan rata-rata Rp. 12.025.000 per hektar per tahun. Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan petami kelapa sawit Mandiri lebih besar dibandingkan dengan petani Plasma. Maka dari itu perkebunan kelapa sawit Mandiri lebih menguntungkan dibandingkan dengan sistem Plasma.

Kata kunci : Analisis, Perkebunan Kelapa sawit mandiri dan plasma (Elaeis guineensis Jacq)