Lip balm adalah sediaan yang ditetapkan pada bibir untuk mencegah pengeringan dan melindungi terhadap faktor lingkungan yang merugikan. Kebanyakan lip balm dipasaran menggunakan bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi. Oleh karena itu digunakan minyak almond yang merupakan minyak alami sebagai emollient dan tumbuhan kesumba keling sebagai pewarna alami yang berasal dari hasil ekstraksi biji kesumba keling. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan inovasi formulasi lip balm, mengetahui perbedaan konsentrasi yang dapat mempengaruhi kelembaban dan mendapatkan sediaan lip balm yang stabil secara fisik. Metode dilakukan secara eksperimental yaitu dilakukan formulasi lip balm dengan variasi konsentrasi minyak almond 5%, 10%, 15%, dan 20% dan dilakukan pengujian stabilitas sediaan yang meliputi organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, dan titik lebur yang dilakukan selama 28 hari, selain itu dilakukan uji titik lebur dan uji kelembaban selama 7 hari. Hasil yang diperoleh pada uji organoleptis yaitu berwarna jingga kemerahan, bau khas lip balm, dengan konsistensi semi padat. Uji homogenitas yang diperoleh tidak adanya butiran kasar (homogen). Uji pH diperoleh yaitu pH sediaan lip balm yaitu stabil pada pH 5. Uji daya sebar didapatkan karakteristik sediaan tidak rusak atau terfragmentasi, tidak terjadi perubahan pada sediaan dan diameter penyebaran tertinggi pada konsentrasi 20% yaitu 4cm. Uji titik lebur didapatkan kisaran 54 - 580C. Dan uji kelembaban tertinggi pada konsentrasi 20% dengan persen peningkatan sebesar 70,72%. Berdasarkan hasil evaluasi, kualitas lip balm terbaik pada formulasi lip balm minyak almond konsentrasi 10% dan 15%.