Kalimantan Timur merupakan suatu provinsi dengan kondisi topografi bergelombang dari kemiringan landai sampai curam. Dengan adanya penambahan beban pada permukaan lereng dan berkurangnya daya ikat antara butiran tanah yang diakibatkan oleh tingginya intensitas hujan serta adanya dugaan mata air pada lokasi penelitian yang dapat mengakibatkan terjadinya kelongsoran. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis kembali lereng yang sudah dilakukan penanganan dengan melakukan pemodelan kondisi muka air tanah kedalam 3 kondisi serta melakukan penanganan lanjutan dalam meningkatkan nilai keamanan stabilitas lereng pada lokasi penelitian. Adapun hasil analisis yang sudah dilakukan dengan metode Bishop serta program komputer Slope/W setelah perbaikan tanah dasar lereng didapatkan Safety Factor lereng terkritis sebesar 1,237 dan 1,143 dengan kategori lereng dalam kondisi kemantapan diragukan sehingga memerlukan penanganan lebih lanjut. Kantilever dipilih sebagai perkuatan lereng adapun hasil analisis stabilitas diniding didapatkan Safety Factor terkritis penggulingan, penggeseran serta kapasitas daya dukung sebesar 2,442, 1,685 dan 2,114. Hasil stabilitas kapasitas daya dukung pada dinding penahan tanah kantilever dinyatakan tidak aman sehingga memerlukan peningkatan kapasitas daya dukung dalam hal ini digunakan tiang pancang dengan kapasitas daya dukung ijin tunggal serta kelompok sebesar 101,703 kN dan 7156,521 kN. Oleh karena analisis stabilitas lereng setelah dilakukan perbaikan dan penanganan lebih lanjut didapatkan Safety Factor terkritis sebesar 1,402 dengan kategori lereng dalam kondisi yang memuaskan. Kata Kunci : Air Tanah, Stabilitas Lereng, Kantilever, Bishop, Slope/W.