Rumput laut (seaweed) merupakan salah satu komoditi laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi, karena pemanfaatannya yang demikian luas, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia industri. Rumput laut dapat diolah lebih lanjut menjadi tepung agaragar dengan kemajuan teknologi yang dapat dijual kembali. Produksi tepung agar-agar akan menjadi suatu industri yang prospektif bagi pelaku usaha untuk berinvestasi, serta mengurangi impor tepung agar-agar yang dilakukan di Indonesia. Tepung agar-agar ini akan diproduksi dengan kapasitas 4.000 ton/tahun dengan kebutuhan bahan baku yaitu berupa rumput laut (Gracilaria sp) 5.704,7348 ton/tahun dan penunjang berupa NaOH 1.426,1837 ton/tahun beserta CH3COOH 20,1999 ton/tahun. Proses produksi tepung agar-agar dari rumput laut (Gracilaria sp) dibagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap persiapan bahan baku yang berupa rumput laut dipotong dengan ukuran ±1 cm, kemudian bahan baku direndam menggunakan NaOH 5% dengan perbandingan 1:10 untuk meningkatkan sifat gel pada bahan baku, setelah itu bahan baku dicuci menggunakan air. Tahap pemisahan dan pemurnian yaitu bahan baku di ekstraksi menggunakan air dan CH3COOH 1% dengan perbandingan 1:20:1 untuk memisahkan sari rumput laut, cairan panas hasil ekstraksi di filtrasi menggunakan filter press untuk memisahkan filtrat dan ampas rumput laut. Filtrat yang dihasilkan kemudian didinginkan dalam cooler untuk membentuk gel, gel yang dihasilkan di press menggunakan filter press untuk mengurangi kadar airnya, lalu dikeringkan dengan rotary dryer. Tahap akhir yaitu produk digiling menggunakan ball mill, setelah itu dilakukan screening dengan ukuran 100 mesh, kemudian dimasukkan di karung 100 kg dan disimpan di gudang penyimpanan. Pabrik ini direncanakan akan didirikan di Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara dengan perencanaan operasi secara kontinyu, umur operasi pabrik 10 tahun, masa konstruksi selama 2 tahun, jumlah karyawan sebanyak 140 orang, luas tanah sekitar 24.000 m2 , kebutuhan air pabrik di utilitas sebesar 39,0342 m3 /jam dan kebutuhan listrik sebesar 320,2620 kW. Pabrik tepung agar-agar berdasarkan hasil evaluasi ekonomi membutuhkan modal tetap (FCI) sebesar Rp. 180.945.091.932.- dan modal kerja (WCI) sebesar Rp. 45.236.272.983.- . Pabrik ini memiliki nilai POT sebelum pajak 3,2 tahun dan sesudah pajak 3,9 tahun. BEP sebesar 48,58%, SDP 13,18%, dan IRR sebesar 22%.