Generasi milenial merupakan generasi yang akan mendominasi dunia kerja. Namun, saat ini generasi milenial dikenal sebagai generasi yang suka berpindah pekerjaan. Dibutuhkan keterikatan kerja yang baik agar generasi milenial mampu bertahan dalam pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal psikologis dan lingkungan kerja non fisik terhadap keterikatan kerja pada karyawan generasi milenial di Kota Samarinda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantatif. Responden penelitian ini adalah 355 orang karyawan generasi milenial di Kota Samarinda yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala keterikatan kerja, skala modal psikologis, dan skala lingkungan kerja non fisik. Teknik analisa data menggunakan uji statistik regresi model berganda. Hasil penelitian model penuh menunjukkan terdapat pengaruh antara modal psikologis dan lingkungan kerja non fisik terhadap keterikatan kerja yaitu dengan nilai F hitung = 177.435 > F tabel = 3.02, R square = 0.502, dan p = 0.000. Pada hasil uji regresi model bertahap didapatkan adanya pengaruh signifikan antara modal psikologis dengan keterikatan kerja yaitu nilai beta (β) = - 0.580, t hitung = 13.734 > t tabel = 1.967, dan p = 0.000. Kemudian pada lingkungan kerja non fisik dengan keterikatan kerja menunjukkan terdapat pengaruh signifikan dengan nilai beta (β) = 0.222, t hitung = 5.260 > t tabel = 1.967, dan p = 0.000. Kata kunci: keterikatan kerja, modal psikologis, lingkungan kerja non fisik.