Prevalensi kejadian stunting di Indoneisa masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena prevalensinya diatas 20%. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi kejadian stunting, diantarannya adalah mengenai pelaksanaan IMD, dan dukungan tenaga kesehatan.. Pandemi COVID-19 memberikan pengaruh yang cukup besar khususnya pada kesehatan Ibu dan bayi, dukungan dari tenaga kesehatan sangat di perlukan sebagai pendukung dalam melaksanakan IMD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan inisiasi menyusu dini (IMD), dan dukungan tenaga kesehatan dengan kejadian stunting bayi usia 6-12 bulan pada masa pandemi COVID-19, di wilayah kerja Puskesmas Muara Rapak. Metode penelitian ini adalah case control dengan rasio kasus kontrol sebesar 1:1 didapatkan jumlah sampel sebanyak 56 responden. Pengumpulan data menggunakan Kuesioner dan data sekunder hasil pengukuran antropometri. Hasil menunjukkan sebesar 85,7% bayi yang stunting tidak melaksanakan IMD %. Analisis uji statistik menggunakan uji chi square di peroleh nilai p-value = 0,000 (p < 0,05) untuk variabel pelaksanaan IMD, dan nilai p-value = 0,313 (p > 0,05) untuk variabel dukungan tenaga kesehatan. Dapat disimpulkan bayi-bayi yang tidak mendapatkan IMD berisiko sebesar 13 kali kejadian stunting dibandingkan bayi yang mendapatkan IMD Oleh karena itu Ibu bayi tetap melaksanakan IMD, agar dapat mencegah kejadian stunting. Kata kunci : Stunting, Pelaksanaan IMD, Dukungan Tenaga Kesehatan Kepustakaan : 58, (2008-2021)