Kualitas tidur yang buruk merupakan masalah serius bagi masyarakat Indonesia, dimana 23 juta mengalami insomnia. 64,7% perawat shift memiliki kualitas tidur yang buruk, 43,8% tenaga kesehatan mengalami stres kerja dan mayoritas mengalami gangguan pola tidur. Gangguan tidur mengakibatkan menurunnya kesehatan pada tenaga kesehatan, meningkatkan risiko kecelakaan kerja dan medis, sehingga berdampak pada keselamatan pasien serta memburuknya pelayanan medis. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan kualitas tidur bidan dan perawat di RSUD A.M Parikesit Tenggarong Seberang. Desain penelitian adalah cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 74 responden. Pengumpulan data menggunakan Pittsburgh Sleep Quality Index, DASS-42, dan Fatigue Assessment Scale. Analisis data menggunakan uji Spearman Rank dengan taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki kualitas tidur yang buruk (89,2%). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pada α 5%, ada hubungan positif yang signifikan antara stres kerja (p value = 0,000) dengan kualitas tidur pada bidan dan perawat. Berdasarkan hasil penelitian, ada hubungan positif yang signifikan antara stres kerja antara stres kerja dengan kualitas tidur bidan dan perawat di RSUD A.M Parikesit Tenggarong Seberang. Sebaiknya bidan dan perawat dapat memanajemen diri seoptimal mungkin dan diharapkan pihak manajemen rumah sakit dapat berkolaborasi dengan komite-komite terkait dalam mengurangi risiko kualitas tidur yang lebih buruk pada tenaga kesehatan. Kata Kunci : Kualitas Tidur Buruk, Stres Kerja, Kelelahan Kerja, Shift Kerja Kepustakaan : 73, (2008-2021)