Renoldy, 2021. Kearifan Lokal Nelayan Suku Mandar dan Suku Bajau Di Kampung Teluk Sulaiman Kecamatan Biduk-Biduk Kabupaten Berau. (Di bimbing oleh Qoriah Saleha dan Erwiantono).
Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui karakteristik nelayan suku Mandar dan Bajau di Kampung Teluk Sulaiman. Mengidentifikasi bentuk-bentuk kearifan lokal yang dipraktekkan oleh masyarakat nelayan suku Mandar dan Bajau. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus. Hasil dari penelitian ini yaitu Karakteristik responden Nelayan Suku Mandar dan Bajau di Kampung Teluk Sulaiman yang bekerja sebagai nelayan berjumlah 12 orang (80%), seluruh responden yang diwawancarai beragama Islam (100%), tingkat pendidikan mendominasi adalah SD dan Paket C, usia yang mendominasi adalah 30-43 tahun (46,6%), dan jumlah tanggungan terbanyak berjumlah 3-4 orang (40%). Bentuk Kearifan Lokal nelayan Suku Mandar dan Bajau di Kampung Teluk Sulaiman, Kepercayaan dan Pantangan, Suku Mandar: Kuliwa (Do”a Selamatan), Mappande Sasiq (Memberi Makan Laut), Pemali. Adapun Kepercayaan dan Pantangan Suku Bajau, yaitui Pantangan dilarang membuang ke perairan laut seperti, air cucian teripang, arang kayu atau abu dapur, puntung rokok, air cabai, jahe dan air perasan jeruk, dan mencuci alat memasak. Etika dan Aturan yang diterapkan larangan menebang pohon bakau, adanya sikap memahami tentang pentingnya kehidupan terumbu karang, larangan menggunakan bahan peledak, dan adanya kesepakatan tentang aturan yang menabrak rompong. Teknik dan Teknologi yang diterapkan nelayan secara tradisional dengan cara masing-masing menyesuaikan alat tangkapnya memperhitungkan kondisi laut dengan tanda-tanda alam. Praktek dan Tradisi Pemanfaatan Sumberdaya Alam Pesisir yakni hanya sebagai nelayan tangkap yang sederhana yaitu Jaring Insang (Gill Net), Payang (Surrounding Net),Pancing (Hand Line) dan pemanfaatan dari hasil tangkapan di olah menjadi ikan kering dan abon.

Kata Kunci: Kampung Teluk Sulaiman, Suku Mandar dan Suku Bajau, Kearifan Lokal.