Pasien Diabetes Melitus tipe 2 berisiko untuk mengalami beberapa komplikasi apabila tidak ditangani dengan baik. Hal tersebut menyebabkan pasien Diabetes Melitus tipe 2 harus menjalani pemeriksaan dan penanganan secara rutin di fasilitas kesehatan. Adanya pandemi Covid-19 membuat pelayanan kesehatan dapat mengalami perubahan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan teknik wawancara mendalam yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pelayanan kesehatan pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 selama pandemi Covid-19 di Puskesmas Segiri Samarinda. Hasil penelitian ini yaitu terdapat pembatasan kunjungan pasien Diabetes Melitus tipe 2 pada saat pandemi Covid-19. Pada saat pandemi Covid-19, pemberian obat pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 diberikan untuk dalam jangka waktu 1 bulan kedepan untuk mengurangi frekuensi pasien berkunjung ke Puskesmas. Puskesmas Sempaja menerapkan protokol kesehatan berupa jaga jarak dan pengurangan jumlah tempat duduk. Pengurangan jumlah tempat duduk justru mengakibatkan terjadinya kerumunan pasien di luar ruang tunggu. Pasien Diabetes Melitus tipe 2 yang menggunakan insulin harus dirujuk ke Rumah Sakit untuk mengambil insulin. Pada saat pandemi Covid-19 antrian pasien menjadi lebih lama. Beberapa hal mengenai pelayanan kesehatan tidak terdapat perbedaan antara sebelum dan ketika pandemi Covid-19 antara lain: sikap petugas kesehatan, pemeriksaan deteksi komplikasi, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium.