Sapi Bali merupakan sapi potong yang diminati untuk diusahakan karena memiliki keunggulan memanfaatkan sumber pakan terbatas. Peningkatkan produktivitas sapi Bali perlu pemeliharaan yang baik, melalui pemberian pakan optimal. Pemberian pakan yang umum diberikan tidak terukur (tradisional), pakan tradisonal merupakan kebiasaan peternakan rakyat, diberikan sesuai kemampuan peternak dan ketersediaan pakan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana produktivitas sapi Bali yang diberikan pakan secara tradisional.
Penelitian dilaksanakan bulan Maret sampai Mei 2021 di Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda. Penelitian menggunakan sapi Bali jantan dan sampel pakan. Peralatan yang digunakan adalah: pita ukur, timbangan, alat tulis, kuesioner dan kamera. Parameter diukur dari pengukuran lingkar dada untuk Pertambahan Bobot Badan (PBB), Pertambahan Boot Badan Harian (PBBH) dan penimbangan pakan untuk mendapatkan konsumsi Bahan Kering BK dan efisiensi pakan dihasilkan dari PBB dibagi Konsumsi BK Data dianalisis menggunakan regresi linier berganda untuk menilai hubungan suatu variabel independen (Y: produktivitas) dengan variabel bebas (X1: Konsumsi BK, X2:PBB, X3: PBBH, X4: Efisiensi Pakan).
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata konsumsi BK 16,54 kg/ekor/hari, PBB dengan rata-rata 13 kg/ekor/30 hari, rata-rata PBBH 0,43 kg/ekor/hari, efisiensi pakan dengan rata-rata 2,58%. Persamaan regresi linier berganda yang didapat yaitu Y = -1,974 + 0,005X1 - 0,0559X2 + 11,685X3 + 1,1287X4 dan koefisien determinasi menunjukkan terdapat pengaruh sebesar 90,6% antara produktivitas sapi Bali dengan konsumsi BK, PBB, PBBH dan efisiensi pakan.
Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian yaitu kebiasaan pemberian pakan tradisional yang dilakukan oleh peternak dapat mempengaruhi produktivitas sapi Bali di Kelurahan Lempake, Samarinda Utara, Kota Samarinda.